Bendungan Tapin merupakan bendungan yang terletak di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Bendungan yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 18 Februari 2021 ini dibangun pada alur Sungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani.
Bendungan Tapin memiliki kapasitas tampung 56,7 juta m3 yang sangat berperan penting dalam pengendalian banjir khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan lainnya untuk mewujudkan ketahananan air dan pangan di Indonesia melalui penyediaan irigasi seluas 5.472 hektar. Sebelum adanya Bendungan Tapin, hasil tani per hektarnya hanya 3 – 4 ton. Setelah ada irigasi, hasil tani menjadi 8 ton per hektarnya. Selain itu Bendungan Tapin juga akan dikembangkan sebagai lokasi wisata.
Bendungan Tapin memiliki luas genangan 425 hektar dapat mereduksi banjir sebesar 107 m3/ detik, dengan adanya Bendungan Tapin dapat menahan banjir di Kabupaten Tapin, sehingga Kabupaten Tapin menjadi salah satu daerah yang paling kecil dampak banjirnya. Keberadaan bendungan ini juga diharapkan dapat menyediakan air baku untuk wilayah Rantau sebagai ibukota Kabupaten Tapin dan sekitarnya sebesar 500 liter/ detik, konservasi air, dan untuk PLTA sebesar 3,30 MW.
Pengamanan aset adalah suatu tindakan pengendalian dan penertiban dalam upaya mencegah terjadinya penurunan fungsi, penurunan jumlah, dan hilangnya suatu fasilitas yang ada. Pengamanan fisik sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 30 Tahun 2020 tentang Pengamanan Barang Milik Negara. Salah satu pasalnya menjelaskan bahwa pengamanan fisik dilakukan dengan cara memasang patok penanda batas tanah, pagar pembatas, dan juga papan pengumuman.
Pagar pembatas perlu dipasang sebagai penanda bahwa area tersebut merupakan tanah milik pemerintah setempat. Selain itu pagar pembatas juga sebagai bentuk proteksi pemerintah untuk masyarakat sekitar agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.
- Halarag Baja Utama merupakan pabrik Pagar Wiremesh / Pagar 3D yang seringkali dipercaya oleh Kementrian PUPR untuk mengamani aset milik pemerintah, dikarenakan seluruh produknya memiliki Sertifikat SNI, TKDN, dan ISO 9001:2015 serta sertifikat pabrik (Mill Certificate). Pagar Wiremesh / Pagar 3D merupakan pagar wiremesh yang memiliki tekukan pada beberapa bagiannya. Spesifikasi teknis Pagar Wiremesh / Pagar 3D Halarag merujuk pada SNI 07-4599-1998 “Pagar Tekuk Jaringan Kawat Baja Las Lapis Seng”. Pagar Wiremesh / Pagar 3D tersedia dengan berbagai ukuran dan dapat menyesuaikan ukuran sesuai permintaan pelanggan.
Pagar Wiremesh / Pagar 3D dipilih sebagai pagar pengaman Bendungan Tapin karena memiliki tampilan yang minimalis dan dimensi yang ringkas sehingga memudahkan dalam proses pengiriman. Ukuran dimensi digunakan yaitu 1.750 x 2.500 mm dengan diameter besi 6 mm. Satu kontainer 20 feet dapat memuat Pagar Wiremesh / Pagar 3D sampai dengan 350 lembar, sedangkan jumlah maksimal yang dapat dimuat dalam kontainer 20 feet untuk Pagar BRC hanyalah 125 lembar pagar. Berikut desain dan foto-foto pemasangan Pagar Wiremesh / Pagar 3D.
Setelah semua produk terkirim ke Tapin, tim dari PT. Halarag Baja Utama datang langsung untuk melakukan inspeksi terhadap produk yang telah kami kirim dari pabrik. Dalam kunjungan pada tanggal 5 Oktober 2022, ditemukan beberapa permasalahan seperti ditemukannya visual pemasangan Pagar Wiremesh / Pagar 3D yang mempunyai jarak cukup lebar antara level tanah dengan sisi bawah pagar pada area berkontur, sehingga fungsi pengamanan asset tidak tercapai.
Kami menyarankan khusus untuk daerah berkontur, pengecoran pondasi dilakukan di tempat (bukan dibuat precast), sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap kedalaman dan tinggi tiang terhadap level tanah. Kemudian untuk daerah berkontur, jarak level tanah ke sisi bawah pagar di salah satu tiang diusahakan 100 mm, sedangkan tiang yang satunya menyesuaikan. Apabila masih terjadi jarak, maka perlu ditambahkan slope seperti gambar di bawah ini.
Selain itu ada permasalahan lainnya yaitu ditemukan visual tiang pagar yang berada di pinggir jurang seperti gambar di bawah ini.Solusi dari kami yaitu dengan menambahkan kedalaman pondasi dan panjang tiang untuk titik-titik tiang support. Permasalahan ini sengaja kami sampaikan agar menjadi perhatian dan referensi untuk pekerjaan berikutnya di tempat lain.